Tampilkan postingan dengan label Dream. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dream. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 September 2022

HANYA SEMUANYA


 Mimpi adalah mimpi, cita-cita adalah cita-cita, sekarang adalah sekarang. 

Mimpi hanyalah mimpi, cita-cita hanyalah cita-cita, saat ini hanyalah Saat Ini. 

Oya.. besok mudah-mudahan masih ada, buat ku, buat kita. 

Kesannya memang berat, gak ada mimpi yang smpai ya...gak ada cita-cita yang tercapai ya...atau mimpimu terlalu tinggi. 

Sejak awal memang keduanya terpisah. 

Mimpi dan cita-cita itu dua hal yang berbeda, sekarang dan cita-cita juga dua hal yang berbeda. 

 yang mengasosiasikan tetapkah kita!. 

Aku yang mengasosiasikan antara cita-cita dan mimpi, dan menghubungkan dengan sekarang. 

Aku asosiatif hikhik.....

makanya aku percaya takdir, 

kehendak tuhan ada, hadir, sak karepe, karena semua hal sebenarnya tak punya hubungan apa-apa, 

 aku yang menghubungkan, 

Tuhan yang menjadikan semua terhubung dengan, 

meskipun berjarak, meskipun ruang waktu, meskipun menakjubkan, meski mengerikan, 

Ini hadir, menghubungkan, sebagai entitas penghubung. 

Inilah hanya ini, hanyalah ini. 

 "Hanya" Semuanya

Kamis, 01 September 2022

Kutiup dari Esok

Esok

Aku akan telah berusia 40 tahun, usia keramat dalam info perlombaan dunia ini. Beberapa meyakini 40 adalah chek-point kesuksesan anak manusia, bisa diukur, bisa dilihat kiprahnya, sepanjang hidup ini. Sampai pada kesimpulan puncaknya, bahwa jika kesuksesan tidak nampak di tahun ke 40 kehidupan, keseluruhan raport hidup bisa ditimbang-kirakan, yakni: sebegitulah puncak hidup You. jika sukses, sukseslah ia, jika biasa, maka kehidupan biasalah yang didapatinya. Masih ada Esok.

Antitesis

sebelum di sosmed ada konten "menikah setelah atau sebelum usia 40, sama baiknya, kaya diusia 40 atau setelahnya, tetaplah ia lah kaya...dst..." . Bapak ku juga dengan damai bercerita, temannya, orang-orang yang dia kenal selama hidup, ada beberapa yang kaya diusia senjanya, ada yang sukses di masa tua nya, ada yang menikah dan mendapat jodoh di akhir ujung bareng fisiknya menua. inilah dunia, semua ada saja yang terjadi. Serba Mungkin, dan jangan asal patok. Kenapa? Agar kita dijauhkan dari perilaku majas perbandingan yang sekaligus pecinta Antonim. Persona Antitesis. 

Idealitas

aku sering membayangkan jika itba' Kanjeng Nabi, saat usia kecil sudah dibelah dadanya menjadi jiwa yang suci, keseluruhan terjaga dari salah, makanya tidak ada sempat muncul jenis-jenis jiwa kecil: macam sombong manusia malah sebab potensi kepemimpinanya di alam ini. Masuk usia 12 tahun. Nabi sudah berdagang sampai Syam, melakukan kegiatan antar negeri, ekpor-impor. Seandainya diusia segitu, aku telah lulus pelajaran praktik ekspor impor, betapa luas dan mantap target pembelajaranku. Di usia 35, beliau mendapat gelar rimba khalayak sebagai Al-Amin, Yang Terpercaya, yang memiliki integritas terakui-teruji sebagai sosok pemecah masalah, memerani Diplomat ulung antar klan, pemuda dengan aura-citra: Trusted. Dan diusia 40 beliau menerima wahyu, sebagai Rosul. terakhir, inilah pertanyaan kunci untukku saat ini, apa risalahku saat mencapai 40 tahun? sebagai apa aku ini, berkarya apa aku selama ini, dikenal sebagai apakah aku ini? Aku dan Idealitas.

Yang Biasa

saat-saat manusia merayakan ulang tahun, dia dido'akan sukses dan panjang umur, diberi hadiah, atau sebaliknya degan megah-megah dia mentraktir kawan atas nama bersyukur atas hidup ini. Atau juga dia disuruh menulis keinginannya, sekedar menjadi pengingat bahwa dia yang ultah punya banyak cita-cita, masih punya impian, dan sanggup menatap masa depan dengan modal siap. Kesanggupannya berskala target! Wow. luar biasa gado-gado lelaku dunia ini. manusia punya segudang keinginan, inilah  'Yang Biasa'.

Agar Adil!

Sukses apa yang disangka-sangka mereka-mereka?, apatah manusia sukses diukur jumlah hartanya?, jumlah anaknya, jumlah temannya, jumlah ilmunya, jumlah kebaikannya....banyak sekali yang bisa dijadikan parameter..sederhananya, aku masih punya peluang mawas diri, untuk tetap menyatakan diri sebagai sosok sukses, tentu dengan ukuran yang kubuat sendiri. ukurlah dirimu sendiri, sukseskanlah dirimu sendiri, bangun saja argumentasi kesuksesannmu. Toh Ujung pertanyaan sesungguhnya seputar Seberapakah Dosa dan Pahala yang kita bukukan. Dengan cara berfikir 'nyamping' begini, kewarasan kita malah berpeluang terjaga, Agar Adil!.

Ajaib

Hanya dengan pertolongan-nya-lah segala urusan lancar. Banyak urusan tuntas oleh orang lain, oleh kejadian lain, oleh hal diluar kita (Oh ya Robb Sahhil Umurona). Sisi naif-nya, jika harapan "pertolongan" ini geser semakin manipulatif. Sampai-sampai gurita pikiran macam ini, sanggup mengilusi kita seolah ada sesuatu yang tak terduga akan rajin menolong kita, selalu hadir menyelesaikan masalah-masalah hidup kita, (Yes! Moment at injury time). Tibalah ini mengakari impressi kita dalam balutan bahasa-bahasa keajaiban. Tetiba, suatu ketika kita mengalami, merasa keajaiban tak selalu hadir dalam waktu-waktu kepepet kita, disinilah awal 'salah' kita dimulai, bahkan memastikan kesimpulan dengan lantang berkata "ternyata, tidak ada Kejaiban di kehidupan ini". nyatanya, aku tidak pernah kejadian menjadi pangeran, aku tak pernah menemukan emas seonggok lalu kaya dalam sekejap, semua ini hanya terjadi di adegan drama kelas dongeng. Hush! bukan begitu ferguss. Itulah keajaiban, semua sepakat bilang keajaiban itu 'ada'. Lalu kenapa kali ini dia tak datang?. Aku ingatkan, Keajaiban itu, manusialah yang menamainya, kamu juga bisa, kamulah sesungguhnya yang menciptakan keajaiban itu. Manusia memang Ajaib.     

Kutiup

Seperti Sangkakala Israfil, Tiupannya adalah komitmen menutup dan memulai keajaiban, penanda hal-hal besar dan luarbiasa. Komitmen yang tercipta berskala Alam. 

Lalu aku, dengan getar bibir dan panas lelah dimataku ini, mencoba menyisir komitmen,  berusaha menutup hal-hal bodoh dan membuka hal-hal cakep. Akhirnya, bolehlah kado kue risalahku kutiup..."Alhamdulillah..Bismillah..." Hu!.



Rabu, 14 Februari 2018

masa depan


berforum-forum warung kopi yang telah kuikuti akhirnya tadi malam menghasilkan perbincangan yang paling serius. kami berhasil membahas masa depan. ya masa depan yang kami bahas. kita sama sekali tidak membahas masa lalu. kami tidak guyonan tentang masa sekolah, masa remaja, atau minggu kemarin. full malam tadi kita membahas sepuluh tahun mendatang. bukan besok, sebab kalau membahas esok hari, terlalu mepet. pasti tidak bisa ketemu detail. kita kan penganut hobi bicara sedikit kerja. jika membahas besok, mohon maaf, pasti kita kesulitan.

pokok bahasan yang kami bincang sebenarnya tidak memiliki dasar teori yang kuat. hanya melandaskan semua pada hebohnya teori frekwensi, konsep keabadian, tafsir agama future, lalu sedikit tentang semangat dan gerakan-gerakan perlawanan, dan bumbu yang paling ampuh adalah pengakuan kami atas perkasanya bang rossil, dan kang remason. heg heg heg.

okey kita mulai. tesis yang kami angkat sebagai pertanyaan mendasar malam tadi adalah bagaimana kehidupan pada kondisi masyarakat yang menjalankan transaksi non-tunai. ingat proyek menuju masyarakat non-tunai sudah dicanangkan pemrintah lho. artinya sah kalau kita siap-siap perilaku non-tunai menjadi kenyataan. penetrasi kebijakan ini sudah dimulai dengan penggunaan e-toll.

hubungannya? ya iyalah. kalau kita mau aktivitas portasi kita lancar. kita disediakan akses toll, yang menjanjikan kelancaran. pekerjaan pengadaan jalan tol, seluruhnya sedang dikebut. namanya toll, pasti berbayar. tau kan cara bayar di toll. betul, pake kartu e-money. bisa e-toll-card, ataupun kartu2 e-money produk bank. nah, disinilah letak penetrasinya. jika tak mau pake macam uang digital begini, kita sudah tidak bisa lagi pake akses jalan toll sudara. pelan dan pasti orang akan mencukupi diri dengan memiliki e- money untuk kelancaran kegiatan harian. ketertarikan dan ketergantungan e-money pada 5-10 tahun kedepan semakin nyata sudah.

perkiraaan dramastis berikutnya, terjadi pengurangan besar2an tenaga manusia di lembaga keuangan yang semakin digantikan macam AI dan aplikasi, layanan on-line berbasis data. sekolah atau lembaga yang terjun dibidang ini, pencetak tenaga profesional di perbankan siap-siap tutup aja gih. soalnya jelas, kedepan tidak butuh banyak orang pekerja perbankan. semua serba dicukupkan aplikasi dan AI.

data base kependudukan? kata siapa gerak ditempat, banyak kasus korupsinya saja. jangan saja-nya aja yang disimak. kalau kita pernah kehilangan KTP pasti akan mengalami verifikasi data model begini; setelah KTP terbit ulang kita akan disuruh finger scan, nah jika indikator kemiripan dan kevalidan muncul dilayar petugas, yakin deh, bahwa kita manusianya, gak akan dilanjut ferivikasi lanjutan. masih juga kita akan diambil foto terbaru. terjadilah pembaharuan data foto kita. base data sudah teruji kalau ktp kita sudah memiliki 12 >> indikator keberadaan kita sebagai makhluk. mulai foto retina, sidik jari, ttd, no induk dst.

tetangga kita, republik china sudah menerapkan pembayaran ngopi di warung pake hp-scan-barcode. uang digital sudah berlaku. gak usah berfikir cara memindah konvensional ke digital sulit, serahkan ahlinya.

sudahlah kedepan kita akan seperti robot yang kesemuanya akan didesign sesuai kebutuhan. ringan sih untuk ukuran kita harus bekerja untuk hidup. masa depan menjanjikan kemakmuran minimal tercipta. menjadi manusia abadi, rindu kematian.

Selasa, 03 Mei 2016

Guru ilmu

Seorang manusia yang telah menguasai betul sebuah ilmu, seorang ilmuan, berbeda dengan seorang guru yang menyampaikan ilmunya, sedalam yang dimiliki sang guru. Dari pernyataan ini aku memilih seorang ilmuan diatas pasti berilmu lebih dalam,
dari pada sang guru, yang ilmunya terpecah sebagian, sebab kepemilikannya ilmu yang lain, ilmu tentang kemampuan menyampaikan ilmunya kepada orang lain. Seandainya anakku tidak lagi terbebani dengan keharusan profesi atas pilihan belajarnya. Maka kupilihkan filsafat sebagai makanannya. Seandainya aku tak takut akan kampuannya menjual ilmunya. Sekali lagi dalam tulisan aku melihat duniaku sebagian. Dan itu aku mengenalnya sebagai bagian keabadianku. Lalu, hanya sedikit kemampuan ia menjelaskan kepada orang lain, maka jadilah ia guru. Apakah sang maha guru selalu mengerti benar atas perjalanan murid. Sungguh kerdil si guru bila ia hanya menakar perbuatan muridnya hanya dengan segumpal pengetahuan dan pengalamannya. Haruslah dimengerti jika sekarang keluasan sumber dan percepatan kualitas SDM, variasi penemuan ilmu baru telah membedakan zaman dahulu, zaman sang guru belajar dibanding zaman ini, zaman sang guru saatnya mewariskan ilmunya. Wariskanlah, biarkan dan mungkin akan digunakan oleh ahli waris seperti barang yang juga punya harga dan cara jual-belinya. Sedikit matang dalam berfikir, seorang pembelajar filsafat akan sangat bisa menjadi pelatih, tutor, guru. Tanpa ia harus merubah kesukaannya menelanjangi ilmu dan menelannya. Okey aku salah. prototipe yang ditulis ini punya latar ilmu kependidikan jadi mudah baginya menyampaikan gagasannya. Dan sekali ia melakukannya...sulit baginya menjadi terdalam, terbaik ilmunya, disanding menuju para pemikir, menuju disebut filosof.

terlalu berharap

Mungkin aku yang terlalu berharap, bahwa kawan2 ku ada disini. Aku terlalu cepat menghafal kalau yang parkir di depan warung ini adalah motor teman2ku. Aku kehilangan hitungan rasioku karena mendahulukan har apan aku segera bertemu kawan2 ku.padahal aku sudah tahu mungkin kalian sedang sibuk di tempat lain, ditempat yang juga aku kenal, tapi aku enggan dan mengabaikan. Karena aku terlalu berharap kau ada disini. Tempat ini terlalu banyak menyimpan cita2 kita, cerita2 kita tentang perencanaan...hahahanha...tempat ini terlalu nyaman untuk kita gunakan membahas apa saja, sampai kita tak butuh tempat lain, kita payah untuk lebih beranjak dari meja perkopian ini.

Rabu, 27 April 2016

Strawberryku

Dahulu ak berkhayal, pohon strawberry ada tumbuh dan ada dirumah kakek saudaraku. Waktu itu aku ditertawakan oleh sesama saudara, seperti mencibir mereka menanyaiku "apa benar dirumah itu segala macam buah ada, jeruk, apel, jambu, dll...". Lanjutnya "masak iya semua bisa tumbuh, coba strawberry, apa ada disana". Aku menjawab dengan ngawur " disana semua buah ada, tumbuh, strawberry juga ada". "Tidak mungkin" semua menjawab dengan kompak. Mereka mengatakan strawberry adalah buah dari luar negeri, semacam dari negeri kutub, buah yang hidup di daerah dingin kalau perlu salju. "Disana, dikebun itu rimbun, gelap, dan dingin kok" selaku. "Disini gak ada es, gak ada salju, gak mungkin strawberry tumbuh. "Ayo ikut ak lihat gambar strawbrry yang ada dirumah pak taji" sohibku mengajakku. Akhirnya aku melihat gambar strawberry di kalaender melalui jendela. Aku memang melihat gambar strawbrrry merah berlatar air jatuh dan es. Mungkin maksud designer nya adalah untuk menunjukkan sensasi segar dan dingin. Itu yang diyakini banyak saudara dan sohibku. Aku harus kalah...walaupun aku tetap ngotot, karena terlanjur malu berkhayal ada strawberry di desaku, desa kakekku...aku dicibir, diolok terlalu ngawur dan bid'ah, membuat cerita yang mengada-ada. Padahal benar aku mengada-ada semata agar mereka kagum akan ceritaku, cerita yang mereka tidak mengalami, antara takut dan tantangan memasuki kebun besar belakang rumah kuno yang ada ularnya, bercampur pohon2 yang tak tertata, nama pohon terbesarnya tetap mahoni kok seingatku. Disana memang banyak ditanan aneka empon2 dan ubi, buah jambu monyet, jambu biji, jambu air, mangga, apel, coklat, kedondong, juga caplukan, hehehe, saking senangnya aku maka hiperbola dalam bercerita, ringkasnya semua ditanam dan lebat disana. (1992-1993)
Kebon bu Nur sumberdadi. Tepatnya kebun sayur pekarangan rumah bu Nur merupakan penyuplai sayur organik di swalayan tulungagung. Saat kami berkunjung untuk membahas kemitraan kami, ak melihat pot berisi strawberry sedang berbuah. Aku meyakinkan penglihatanku dengan menanyakan langsung ke bu Nur..."strawberry bisa berbuah ya bu disini"..."saget" jawabnya, dan itu buktinya...keherananku terjawab sudah. Dahulu aku berkeyakinan begitu dan mempertahankan dengan sia2, tanpa pembuktian, maklum jaman sulit listrik..ak sudah sering makan dan menemukan strawberry dikios2 buah. Seingatku sejak tahun 2009. Katanya dari malang, daerah yang terkenal dingin. Dan sekarang aku melihat sendiri pohon itu (2014).
Hayalanku yang berjalan seperti membayangkan surga, yang didalamnya buah apa aja ada, heheheh. Merangsang pikiranku berkesimpulan "mungkin apapun nama buahnya, jika ditanam di indonesia bisa hidup, berbuah" . Indonesia memang tanah surga yang diturunkan kualitasnya sedikit. Itu tu...karena buah korma gak mau berbuah di kampungku, hanya tumbuh tinggi aja.slm.

Minggu, 08 Maret 2015

Memori Kecil









Ada yang mengatakan bahwa tahun 80-an adalah kejayaan film kartun anak2. Orang seumuran saya pasti memiliki memori tentang ini. Penekanan pada nilai-nilai kerjasama, keperkasaan, ketangguhan dan jiwa kepahlawanan, serta imajinasi masa depan cukup membangun cita2 anak waktu itu. ditiru dan dimainkan ulang dalam permainan sehari2.
Cukup prolognya. ini adalah beberapa kartun yang melekat ingatan saya, mulai dari elang perak (baca: Silver Hawks), Mask, Centurion dan G-Force. Keempatnya memiliki tempat istimewa dalam ingatan saya. Pertama mengetahui adanya kartun setting tembak-tembakan dan pertempuran. dan ini paling tua yang saya ketahui. Donald bebek, ya saya tahu dan ingat tapi ini tidak berperang...hehehe...lainnya lagi tarzan dengan teriakan auo..auo nya yang khas (bukan kartun tarzan versi disnei:gondrong) dan He Man (tentang penjaga gua dengan setting tempat gua padang pasir.....ah entahlah aku hanya mencoba mengingat-ingat. dan syukur sekarang sudah bisa di googling...banyak sekali gambarnya. sedikit rindu dan obatnya. rindu dengan suasana kecil. dan obatnya menatapi masa sekarang ini. Harus Tangguh!!! setangguh superhero Imajeriku Dulu hik hik.

Sabtu, 05 Januari 2013

DREAM SCOUT 3

Judul:
PROSES WAKAF MUSHOLLA (STUDI PENGURUSAN ADMINISTRASI WAKAF BERFAKTOR PENGALAMAN)
Kayak judul-judul penelitian ya bro...yang penting panjang dan gak perlu tahan lama, tapi jangan nyontek...

BAB I PENDAHULUAN
ini pengalaman penulis adalah proses wakaf musholla

BAB II KAJIAN BUKAN TEORI METODOLOGI
Pertama, *Tanah musholla sudah ada, *pewakafnya/wakif ada, *Nadzir/Pengelola (bisa Ta'mir/tokoh agama) ada dan *melakukan ikrar wakaf ada......gak boleh absen T.

BAB III DOING DGN TUNTAS
Kedua, ikrar wakaf dibuatkan surat di desa yang berisi keterangan wakif, keberadaan tanah dan bangunan (kalau ada, pokoknya detilnya jelas meliputi luasan-nya), Nadzir, dan memuat saksi-saksi, diketahui dan ditandatangani kepala desa/lurah.

Ketiga, bawa pengantar itu ke KUA, cari bagian yang ngurusi wakaf, minta formulir ikrar wakaf, isi bro...

BAB IV PENUTUP
catatan: kalau tanah wakaf berada di tengah pemukiman harus ada akses jalan masuknya, gak boleh numpang tanah pribadi atau tetangga, pasti ditolak. lalu lanjutkan urus sekalian sertifikatnya agar bunyi "tanah wakaf" biar sama pemerintah akan dibebaskan pajaknya.selesai deh!

BAB V DAFTAR PUSTAKA
selebihnya syara' tentang wakaf, wakif, barangnya atau apapun yang berkaitan...... kalau gak tahu, belajar/cari sendiri2 ya bro...kayak ane...tanya ke ustadz gugel...

saran=huruf yang dicetak balok dan cetak miring gak perlu dibaca sungguh-sungguh, apalagi didalami sampai dihayati, karena hanya acsessories belaka, cenderung fiksi dan adegan berbahaya, butuh dampingan periset sejati............wassalam

DREAM SCOUT 2

Kehidupan saat ini berjalan dengan cepat, lebih cepat dari ketidaktahuan kita kapan warna lombok berubah menjadi merah...banyaknya media informasi sangat memungkinkan kita untuk melakukan pilihan wacana yang akan diaplikasikan dalam menyusuri kehidupan...kebebasan dan kemampuan akses informasi hanya digantungkan modal media, selebihnya kemampuan pikiran dalam mencerapnya...sudah cukup banyak internet, Hp, yang hampir semua orang menggunakan saat ini.  Semua menjadi tanda kukuhnya kemajuan Era Jaman saat ini, yang dinamai ...."Global".
Apakah Problem Kehidupan,...problem masyarakat menyusut kecil?...bahkan berpotensi habis?...jawabnya tegas..."tidak!"..Fakta problem kehidupan bertambah banyak...Problem masyarakat semakin hari semakin kompleks...kejahatan mempunyai trend lebih variatif...dan ujungnya...keadilan menjadi barang yang susah ditemukan...penegak hukum harus masih berjuang keras meyakinkan masyarakat bahwa kita sama dihadapan hukum.
Fakta sosial dalam masa kini tidak cukup dibaca dengan satu sisi pengetahuan, tidak selesai dianalisis dengan sekelompok paham...lebih dari itu masyarakat sangat kenal ini adalah mata rantai..... "ketimpangan Sosial".
Saat Orang menjambret karena alasan butuh memberi makan anaknya...saat Orang menipu karena katanya susah cari kerjaan..dan saat kuasa anggaran selalu meng-korup uang yang menjadi amanahnya karena kecilnya laba baginya...inilah cermin kehidupan, yang setiap hari menjadi headline berita-berida dalam media mass kita, setiap hari kita lihat...
Tepat...tepat sekali...kita semua memang saat ini harus bekerja..hidup ini butuh kerja...termasuk mereka para jambret..para koruptor..para pekerja asongan..pejabat..DPR..Guru..pengacara..petani..nelayan..sopir..dan seterusnya...hidup ini butuh kerja..butuh jalan hidup..bertujuan agar terus hidup...
Maka coba perhatikan caranya...cara kita dan mereka bekerja...apakah tepat kerja dengan njambret...dengan menipu...dengan memanipulasi...itu dilakukan...
Mereka melakukan Karena mereka sedang tidak mau kerja yang maslahat...sebagian lagi mereka benar2 tidak tahu cara kerja yang baik...sebagian lagi mereka tak mampu berpikir kerja yang lainnya selain jambret..yang menurutnya satu2 nya jawaban sulitnya cari kerja...
Disinilah tantangan menjadi seorang pendidik…mendidik cara-cara hidup yang benar, menyampaikan luasnya cakrawala pikiran memperbaiki kehidupan…memastikan mental dan moral manusia jelas humanis…yang menyadari manusia harus hidup berdampingan dan saling menguntungkan…untuk memastikan manusia akan terus lestari sampai hari yang dijanjikan…Kiamat.
Masih banyak yang bingung bagaimana manusia menjadi mulya…jadilah pendidik…disini tempatnya di Tarbiyah…

DREAM SCOUT 1

saat itu tahun 2001 bulan juli tanggal akhir....dreamscout (DS) menginjakkan kakinya untuk pertama kali di tanah penimbaan ilmu.."STAIN Tulungagung" satu2 nya perguruan tinggi negeri di kabupaten tulungagung...saat itu Jl. mayor Sujadi Timur tidak seramai sekarang...dan mulai bersemi relawan-relawan NGO-NGO yang di gawangi mahasiswa2 tua dari tempat no. alamat 46....STAIN Tulungagung yang ...moment saat itu 3 tahun pasca lengsernya Presiden Soeharto tahun 1998. yang dikenang dengan prasasti "REFORMASI". hawa pertarungan ide dan pergerakan massa dalam mendengungkan demokrasi sangatlah lantang dan kencang....sehingga mahasiswa memiliki cap "pemuda kritis" yang patut didengar ide-nya...me-landing-kan "tuntaskan Agenda Reformasi", dengan seluruh isu dampingannya...demokrasi, supremasi hukum, keadilan pembangunan, transparansi, reformasi birokrasi, gender, free market idea....dan sebutan-sebutan lain yang masih awam bagi "DS"

Dengan penuh ketakjuban DS melangkahkan kakinya memasuki sampai 200 meter kedalam kampus..mencari tempat yang dituju...sampai pada lokal ujung utara bertuliskan "TEMPAT PENDAFTARAN MAHASISWA BARU"

DS berlatar belakang bukan kalangan ber-UANG...STAIN Menjadi pilihan terakhir dia untuk dapat melanjutkan studi di Perguruan Diri, itupun dia melakukan niatnya untuk tetap menuntut ilmu tanpa sepengetahuan orang tuanya...pikirnya.. orang tuanya tak mungkin merestui niatnnya karena biaya memang alasan kuat untuk tidak meng-kuliah-kan anaknya...saat itu setelah sholat Magrib Sang Bapak memanggil Dreamscout untuk berbincang di teras rumah, sambil memandang kearah jalan depan rumah.
"duduklah...duduk di dekatku...aku mau sampaikan sesuatu untukmu..."

Setelah agak sekian detik DS menunggu apa yang akan disampaikan Bapaknya...

"anakku...
setamat SMU ini kamu sudah berumur 18 tahun...
usia dewasa sudah ada padamu...
ayahmu sudah tidak ada kewajiban untuk terus membantumu...
berdirilah dengan kakimu sendiri...dengan kemampuanmu yang sudah aku bimbingkan selama ini...
Bapakmu ini...sudah tidak mampu untuk membimbing engkau lebih lagi...
Agama kita..tidak mewajibkan untuk kuliah...tuntutlah sendiri ilmu sekuatmu..itu Ajaran Agamamu,,kalau kau belum mendapat kerja...bantulah ayahmu kepasar..sambil kau belajar berjualan...suatu saat lanjutkan kerja bapakmu ini"

Dengan muka tertunduk dan berkaca-kaca... DS tak mampu mengeluarkan kata sepatah katapun...kecuali.."Nggih Pak..." menjadi satu2nya jawaban DS dan penutup perbincangan malam itu.....

pengakuan rasa sayang pada orang tua dan kepatuhan atas nasihat orang tua selama ini menancap dalam dada DS...haru dan sedih baur menjadi satu...sadar selama ini dia hanya minta uang...sadar selama ini dia selayaknya sudah dewasa...sisi lain dia tetaplah pemuda yang punya keinginan...bayangan keinginan untuk seperti teman2 nya yang ceria mengambil formulir mendaftar ke PT favorit...tanpa keluh kesah  biaya...mereka kawanku yang "mbelis", nakal, gak punya sopan santunpun lebih beruntung....ada kesempatan melanjutkan studi...silih berganti dalam banyangan DS...sampai dalam kamarpun ia tak mampu memejamkan matanya....ada rasa bergejolak dan ingin berontak...atas Nasib ini...terlampau jauh...sampai ia merasa liar...Sial hidup dalam keluarga pas-pasan...jiwa menggugat atas keadilan tuhan..."kurang apa aku...sehingga aku harus menderita dan hidup susah ini"..."aku rajin sholat...aku rajin mengaji yang tak satu malampun aku melewatkannya untuk kesia-siaan...Dunia memang TIDAK ADIL!!!.."

Sesempit itulah pikiran DS saat itu sampai ia lupa kapan tepatnya...terlelap dalam tidur yang ia nanti2 kan dan berharap esok ada perubahan...setidaknya ada malaikat keberuntungan dalam mimpinya yang memberi petunjuk dalam kegalauannya...

Setelah menjadi pemalas di hari2 setelah perbincangan malam itu...DS terlalu murung dan banyak berdiam diri di dalam kamar...pusing...tak ada keajaiban datang yang dia impikan...merubah nasibnya seketika....tiba-tiba...!!!!...
DS teringat brosur yang dia masukan dalam tas...brosur itu dia dapatkan diperpustakaan SMU nya dulu....dia penyuka buku..hampir semua buku perpus SMU pernah dia pinjam...
Dan kata-kata yang paling Ia Ingat dalam brosur itu adalah:
"BIAYA PENDAFTARAN MAHASISWA BARU STAIN TULUNGAGUNG Rp.50.000,-"

"Ya aku punya uang segitu...uang yang aku sembunyikan di bawah kasurku ada Rp. 55.000,- cukup untuk naik Bus ke STAIN yang Rp.750,-dari rumahku"
lekas dicari dan dibacanya brosur itu...setelah memastikan isinya, dia berencana dalam hati

"Besok Pendaftaran Terakhir, Pagi hari aku akan mandi seperti dulu aku berangkat ke SMU setelah subuh untuk mendapatkan gratisan naik kereta api pagi ke Tulungagung, ya naik kalau naik Bus Turun Plosokandang...anak sekolah bayar Rp.300,-Tarif Umum 750,-aku tahu persis karena 3 tahun sekolah naik kereta dan pulang naik Bus...tak ada sepeda motor"
Benar sekali Pagi Jam Delapan DS bersiap dengan seluruh persyaratan Legalisir dan sisa foto yang dia punya, masuk dalam tas...dan mencari Bapaknya yang jam segitu pasti dibelakan rumah untuk sekedar bersih2.

"Bapak...Nyuwun Pandinganipun...Kulo Mboten Nyuwun Daftar Kuliah teng Suroboyo...Kulo Ajeng Daftar Teng STAIN Tulungagung, biayanya 50.000,- kulo wonten yotro...pun to njenengan iya ni budal...kulo mboten nyuwun sangu"

lantas Ayahnya yang dicium tangan pamit anaknya berujar

"Bapakmu Gak iso biayai...lek niatmu panggah golek Ilmu...budal o...le..tak idzin i....lan lek wayah bayar neh..aku ra sanggup"

"Pun to..sing penting njenengan idzin i...perkawis mbayar..nopo uang gedung...pikir mbenjing..lek mboten kiat nggih leren mawon...sing penting kulo pun daftar..mbayar 50.000" sambung DS...

"yo wis budal o....brokallahu lak..." tutup ayahnya....

Gotha..!!Dengan setitik harapan...mampu membuat hati DS semangat bukan main...semangat untuk mengarungi hidup hari ini....go..go..go....rasanya hilang sudah kegalauan kemarin2...malaikat telah hadir dihatinya...membawa kabar gembira...tidak terbersit lagi Menggugat keadilan Tuhan atas "lakon" nasibnya...tetapi sungguh agama benar...tak harus iri dengan pemuda seumuran "mbelis" yang selalu beruntung kelihatannya...

"Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman (QS: 2:97).

*Berikutnya...bagaimana ia belajar...menimba ilmu...memahami perjalanan hidup...dan jadi apa dia sekarang...apa capainnya kedepan...akan disambung lain waktu...di kesempatan berikutnya....tanggapan dan komen-nya bro.....thank's untuk Admin..

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)